Monday, January 3, 2022

Giliran Ronaldo Jadi Kapten Man United, Setan Merah Dicabik-cabik Serigala

Tiga hal menjadi fokus pertandingan Manchester United vs Wolves yang usai pada Selasa dinihari (4/1). Satu, ini kekalahan pertama Ralf Rangnick. Dua, Cristiano Ronaldo jadi kapten tapi timnya malah kalah. Dan ketiga, ada satu pemain yang sudah absen dua tahun kembali turun bermain.

Hasil Man United vs Wolves usai dengan skor 0-1 saat manajer asal Portugal Bruno Lage berhasil membuat frustrasi pasukan Ralf Rangnick dengan taktik permainan yang dominan dan pendekatan menyerang.

Sepanjang babak pertama expected goal (xG) dari pasukan Wolves bahkan mencapai 0,67 berbanding hanya 0,16 milik tuan rumah. Jumlah percobaan serangan empat dari Setan Merah lawan 15 dari sang tim tamu. Jumlah sentuhan di dalam kotak penalti lawan hanya delapan kali saja dari pihak Red Devils, berbanding 16 kali dari Raul Jimenez dan kawan-kawan. Sepertinya gol hanya masalah waktu saja.

Dan gol itu akhirnya terjadi selang delapan menit jelang peluit akhir ditiup oleh Mike Dean, dengan Joao Moutinho menjadi pemain pertama yang menyambar bola muntah di depan gawang David De Gea. Skor 0-1 tak bisa dibalaskan tuan rumah, menjadikan ini sebagai kekalahan pertama Rangnick sejak mengambil alih kursi panas Old Trafford pada awal Desember.

Sebelum gol itu terjadi, Rangnick sudah melakukan dua pergantian pemain guna menyelamatkan nasib timnya, memasukkan Bruno Fernandes dan Marcus Rashford, menggantikan Mason Greenwood dan Jadon Sancho masing-masing. Sesudah gol Moutinho terjadi, Aaron Wan-Bissaka ditukar dengan Anthony Elanga, pemain Swedia yang sudah mencetak tiga gol bagi negaranya.

Ada figur menonjol di deretan pemain belakang Manchester United, saat Phil Jones yang diabaikan oleh Ole Gunnar Solskjaer selama dua tahun, akhirnya diturunkan juga membela jersey merah. Dan tahu gak apa jasa Phil Jones, pemain dengan jersey No 4 itu? Ia menyediakan assist untuk gol Moutinho. Sundulannya jatuh tepat di depan pemain No 28 itu.

Sebagai akibat dari diterkamnya Setan Merah oleh si Serigala, Man United (31) kini tertahan di ranking tujuh klasemen sementara Premier League, satu posisi dan tiga poin di atas rivalnya malam ini, yang berada pada posisi 8 dengan 28 poin.

sumber: Giliran Ronaldo Jadi Kapten Man United, Setan Merah Dicabik-cabik Serigala - Berita Bola



Saat Man Utd vs Wolves Berubah Jadi Liga Portugal, 9 Pemain Selecao dan 12 Berbahasa Portugal

Total ada 12 orang di atas lapangan pertandingan Manchester United vs Wolves pada Selasa dinihari (4/1) berteriak dalam bahasa Portugal satu sama lain. Mereka adalah 9 pemain asal negeri itu, termasuk Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes, selain tiga pemain Brasil yang juga berbahasa Portugal dan pelatih tim tamu.

Dari pihak tuan rumah kita sudah tahu pemain No 7 Ronaldo dan pemain No 18, meski Bruno tidak diturunkan sebagai starter. Juga Diogo Dalot tidak mendapat anggukan manajer Ralf Rangnick.

Sementara itu Wolves adalah salah satu tim di Liga Inggris yang terkenal karena dominasi pemain Portugal di dalamnya. Manajer mereka sebelumnya, Nuno Espirito Santo, yang kemudian mengambil alih Tottenham Hotspur juga berasal dari semenanjung Iberia itu.

Total 9 pemain Portugal di atas lapangan Old Trafford adalah:

  • Cristiano Ronaldo (Man Utd)
  • Bruno Fernandes (Man Utd)
  • Diogo Dalot (Man Utd)
  • Ruben Neves
  • Joao Moutinho
  • Jose Sa
  • Nelson Semedo
  • Trincao
  • Daniel Podence

Selain mereka ada tiga pemain Brasil yang juga menggunakan bahasa Portugal, satu-satunya negara di Amerika Latin yang menggunakan bahasa ini karena merupakan bekas jajahan Portugal. Mereka adalah:

  • Fred (Man Utd)
  • Alex Telles (Man Utd)
  • Marcal

Dari pinggir lapangan ada satu orang yang juga berteriak dalam bahasa yang sama sepanjang laga. Dia adalah Bruno Lage, sang manajer Wolves.

Pertandingan Man United vs Wolves pada Selasa dinihari secara aneh dikuasai oleh tim tamu, bukan saja soal dominasi bola yang mencapai 51 persen, tapi juga soal jumlah percobaan serangan (empat banding 14), tembakan tepat sasaran ke gawang lawan (satu banding empat).

Salah satu peluang terbaik tim tamu datang saat Nelson Semedo melepaskan serangan ke sudut kanan gawang David de Gea, tapi berhasil diselamatkan secara menakjubkan oleh kiper Spanyol tersebut.

sumber: Saat Man Utd vs Wolves Berubah Jadi Liga Portugal, 9 Pemain Selecao dan 12 Berbahasa Portugal - Berita Bola



Sunday, January 2, 2022

Everton Rafa Benitez 13 Poin Lebih Buruk Daripada Everton Carlo Ancelotti

Apa pun alasannya, Everton akan menyesali kepergian Carlo Ancelotti yang dibajak raksasa La Liga, Real Madrid. The Toffees di bawah arahan Rafa Benitez lebih buruk 13 poin dibandingkan Everton era Ancelotti pada pekan yang sama.

Toffees di bawah Ancelotti mengakhiri 18 pekan pertama musim 2020/21 dengan perolehan nilai 32. Sementara itu Everton di bawah era sang manajer Spanyol baru saja menyelesaikan pekan 18 musim 2021/22 dengan nilai 19. Ada selisih 13 poin dalam performa tim dalam dua musim terakhirnya.

Salah satu kekalahan itu terjadi pada Minggu malam (2/1) saat Dominic Calvert-Lewin gagal melesakkan tendangan penalti pada akhir babak pertama, menyebabkan skor akhir 45 menit pertama usai 0-2 bagi keuntungan Brighton, dari hasil gol-gol Alexis Mac Allister dan Dan Burn, pemain belakang asal Inggris berusia 29 tahun.

Penyerang 20 tahun asal Inggris, Anthony Gordon, kemudian menipiskan skor 1-2 pada awal babak kedua sebelum gelandang Argentina Mac Allister menjauhkan jarak sekali lagi 1-3, yang kemudian lagi-lagi ditipiskan oleh Gordon menjadi 2-3. Seluruh dunia berharap terjadi drama menit-menit akhir yang menyamakan skor 3-3, tapi gol ketiga dari pihak pasukan Rafa Benitez tidak pernah datang.

Dengan demikian setelah 18 pekan, posisi tim biru kota Liverpool itu masih lebih buruk daripada periode yang sama di bawah asuhan Ancelotti. Pada waktu itu Everton menduduki posisi enam klasemen sementara setelah matchday ke-18, sementara saat ini tim yang relatif sama menduduki posisi 15.

Pertandingan di Goodison Park pada Minggu malam ini berjalan luar biasa seru dengan kedua tim silih berganti menyerang. Tuan rumah memiliki 16 percobaan serangan berbanding 12 milik tim tamu, selain enam tembakan tepat sasaran banding lima dri Brighton. Skor tidak berubah tetap 2-3 bagi kemenangan pasukan Graham Potter.

sumber: Everton Rafa Benitez 13 Poin Lebih Buruk Daripada Everton Carlo Ancelotti - Berita Bola



Saturday, January 1, 2022

Asisten Pelatih Arsenal Minta Gabriel Magalhaes Lebih Pintar Usai Dikalahkan Man City

Gabriel Magalhaes mendapatkan dua kartu kuning hanya dalam tempo satu menit dan sekarang dia mendapakan dampratan dari asisten manajer Arsenal setelah kekalahan melawan Manchester City di Stadion Emirates.

Asisten manajer Mikel Arteta Albert Stuivenberg mengakui bahwa bek tengah Arsenal Gabriel Magalhaes perlu lebih pintar setelah diusir keluar lapangan saat The Gunners kalah 1-2 dari Manchester City di laga lanjutan Premier League pada Sabtu (1/1) malam WIB.

Posisi Meriam London di empat besar sekarang berada dalam bahaya setelah kekalahan mereka melawan The Citizens, karena West Ham United, Manchester United, dan Tottenham Hotspur semua siap sewaktu-waktu untuk mengkudeta posisi keempat liga.

Bukayo Saka membawa Arsenal unggul pada menit ke-31, tetapi Manchester City dihadiahi penalti setelah pemeriksaan VAR di babak kedua pada pelanggaran Granit Xhaka pada Bernardo Silva dan Riyad Mahrez mengonversi tendangan penalti untuk menyamakan kedudukan.

The Gunners kemudian harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-59 karena dua kartu kuning Gabriel Magalhaes dalam tempo satu menit, dan keunggulan jumlah pemain akhirnya dimanfaatkan tim tamu untuk mencetak gol kemenangan di masa injury time babak kedua.

Sekarang Albert Stuivenberg, yang menggantikan manajer Arsenal Mikel Arteta yang dinyatakan positif mengidap virus corona, mengatakan kekalahan itu sangat membuat frustrasi dan mengakui bahwa Gabriel seharusnya lebih pintar menghadapi situasi setelah mendapatkan kartu kuning pertama.

“Kami sangat frustrasi dengan hasil ini mengingat bagaimana kami memainkan pertandingan seperti ini melawan salah satu tim terbaik di dunia,” sesalnya. “Pada akhirnya memiliki nol poin membuat frustrasi karena kami seharusnya memenangkan pertandingan.”

“Ini adalah sesuatu yang harus kami pelajari, kami memiliki pemain muda di tim dan harus mengendalikan emosi kami. Jika Anda sudah menerima satu kartu kuning, Anda harus lebih pintar.”

sumber: Asisten Pelatih Arsenal Minta Gabriel Magalhaes Lebih Pintar Usai Dikalahkan Man City - Berita Bola



Timnas Indonesia Runner-up Piala AFF, Pratama Arhan Obati dengan Penghargaan Individu

Timnas Indonesia harus menerima nasib kembali menjadi runner-up, walau sudah berjuang habis-habisan untuk comeback di leg kedua final Piala AFF melawan Thailand, Sabtu (1/1) malam. Namun, dua punggawa skuad Garuda raih penghargaan pribadi di ajang ini.

Gilabola.com – Setelah dipukul 0-4 di leg pertama, tim asuhan Shin Tae-yong berhasil membuktikan bahwa mereka sebenarnya ‘tidak jelek-jelek amat’ dibandingkan tim Gajah Perang setelah di leg kedua berhasil menuai hasil imbang 2-2. Dua gol keren Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri berhasil menyelamatkan tim Merah Putih dari kekalahan kedua di laga final.

Hasil imbang tersebut memang tak bisa mengubah nasib Indonesia. Tim Merah Putih lagi-lagi harus menjadi runner-up untuk ke enam kalinya di ajang ini – sementara Thailand menjadi juara untuk keenam kalinya, tapi Evan Dimas dan Pratama Arhan berhasil meraih penghargaan individu.

Pratama Arhan memenangkan penghargaan GOAL NXGN untuk kategori Pemain Muda Terbaik di Piala AFF 2020, setelah ia terpilih berkat hasil voting suporter dan tim editorial Goal selama turnamen ini berlangsung di Singapura. Hasilnya, bek kiri Timnas Indonesia itu mengklaim penghargaan itu setelah ia lakoni turnamen Piala AFF pertamanya yang luar biasa.

Dalam situs resmi AFF Cup 2020 disebutkan, GOAL NXGN Award juga mengadu beberapa pemain berbakat terbaik di AFF Cup 2020 ini satu lawan satu, dan Pratama yang meraih total 60.122 suara itupun dinobatkan sebagai yang terbaik setelah serangkaian penampilannya luar biasa bagi skuad Garuda.

Pratama yang baru saja berusia 20 tahun selama kompetisi ini – tepatnya pada 21 Desember, berhasil mengalahkan rekan satu timnya, Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga, yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dalam penghargaan individu ini. Sedangkan pemain Thailand, Thanawat Suengchitthawon dan bintang Timnas Kamboja, Sieng Chanthea, melengkapi posisi lima besar.

Pratama Arhan yang bintang PSIS Semarang itu, memiliki ciri khas lemparan ke dalam yang panjang dan membuatnya menjadi ancaman nyata di hampir semua posisi di lapangan lawan. Ia menjadi starter di enam dari delapan pertandingan yang dilakoni Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

Pratama sempat absen saat tim Merah Putih alami kekalahan pertama mereka di ajang ini, karena skorsing. Saat itu, Indonesia kalah 0-4 dari Thailand di babak final leg pertama, sebelum akhirnya bangkit 2-2 di leg kedua malam ini.

Beberapa momen gemilang yang dilakoni Pratama adalah, saat ia mencetak gol persamaan di menit akhir laga melawan Singapura di leg kedua semifinal, yang membuat laga tersebut akhirnya berlanjut di babak tambahan waktu. Di laga itu pula, Timnas Indonesia akhirnya menang 4-2 dan melaju ke babak final – untuk ke enam kalinya.

sumber: Timnas Indonesia Runner-up Piala AFF, Pratama Arhan Obati dengan Penghargaan Individu - Berita Bola



Pencetak Gol Kemenangan Manchester City Puji Perlawanan Tangguh Arsenal

Manchester City membutuhkan gol di masa injury time babak kedua untuk bisa mengalahkan 10 pemain Arsenal dan sekarang pencetak gol kemenangan tim tamu Rodri memuji perlawanan yang ditunjukkan oleh tuan rumah sepanjang laga.

Rodri memuji penampilan Arsenal saat Manchester City menang 2-1 atas The Gunners dalam laga lanjutan Premier League pada Sabtu (1/1) malam WIB di Stadion Emirates, memuji perkembangan mereka di bawah asuhan Mikel Arteta.

Meriam London unggul lebih dulu di menit ke-31 melalui lesakan gol Bukayo Saka lewat tembakan dari dalam kotak penalti, tapi Riyad Mahrez kemudian menyamakan kedudukan di babak kedua melalui eksekusi titik putih usai Granit Xhaka menjatuhkan Bernardo Silva di kotak terlarang.

Situasi semakin sulit bagi Arsenal setelah Gabriel Magalhaes mendapatkan dua kartu kuning dalam tempo satu menit, tapi The Gunners masih bisa memberikan perlawanan alot dan berbahaya kendati harus bermain dengan 10 pemain di 31 menit terakhir pertandingan.

Manchester City baru akhirnya bisa mencetak gol kemenangan lewat Rodri di masa injury time di babak kedua dan sekarang gelandang internasional Spanyol itu memberikan pujian pada perlawanan sengit yang ditunjukkan tuan rumah sepanjang pertandingan.

Dia mengatakan kepada BT Sport, “Anda selalu memiliki dua atau tiga pertandingan seperti ini dalam satu musim. Mereka menunjukkan mengapa mereka berada di posisi mereka. Cara mereka tumbuh bersama Mikel [Arteta] dengan pertumbuhan yang sangat besar.”

“Kami kesulitan di babak pertama tetapi mengambil kendali lebih banyak di babak kedua dan melakukan lebih banyak permainan sepak bola kami. Mereka menunjukkan sepak bola mereka yang hebat, tetapi kami menunjukkan kepribadian juara kami.”

sumber: Pencetak Gol Kemenangan Manchester City Puji Perlawanan Tangguh Arsenal - Berita Bola